lagupopuler – Ratusan massa hadir di depan gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan mengenakan pakaian serba hitam. Kehadiran mereka merupakan bentuk protes terhadap penggunaan iringan musik dalam acara resmi pemerintah. Aksi ini berlangsung dengan pengawalan aparat kepolisian untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi. Massa membawa spanduk dan poster sebagai simbol tuntutan agar pemerintah menghormati adat dan norma lokal.
Tuntutan Penolakan Iringan Musik
Para peserta aksi menyatakan keberatan mereka terhadap penggunaan musik dalam kegiatan resmi DPRD DIY. Mereka menilai iringan musik mengurangi kesakralan acara dan tidak sejalan dengan tradisi serta kesederhanaan yang dijunjung masyarakat Yogyakarta. Dalam orasi yang disampaikan di depan gerbang DPRD, perwakilan massa menekankan pentingnya menghormati adat dan menjaga kesopanan dalam setiap kegiatan publik.
Pengaturan Lalu Lintas dan Keamanan
Aksi ini menimbulkan kepadatan di beberapa ruas jalan, termasuk Jalan Malioboro dan Jalan Kusumanegara. Aparat kepolisian menyiapkan jalur pengalihan arus lalu lintas serta memastikan kendaraan umum tetap dapat melintas dengan aman. Meskipun massa cukup banyak, demonstrasi berlangsung tertib dan damai tanpa konfrontasi. Petugas juga memantau situasi untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan atau kericuhan.
Penyerahan Petisi dan Aspirasi Resmi
Selain orasi, massa menyerahkan petisi yang memuat tuntutan agar seluruh kegiatan resmi DPRD lebih menghormati tradisi lokal. Petisi ini berisi permintaan untuk mengurangi atau menghapus penggunaan hiburan musik yang dianggap mengganggu kesakralan acara. Petisi nantinya akan diteruskan kepada pihak legislatif sebagai bentuk aspirasi resmi masyarakat. Aksi ini menunjukkan bahwa warga DIY aktif menyampaikan pendapat secara terorganisir dan damai.
Situasi Kondusif dan Pesan untuk Pemerintah
Hingga siang hari, situasi di sekitar DPRD DIY tercatat kondusif. Para peserta aksi menjaga ketertiban, membubarkan sampah di lokasi, dan berinteraksi secara damai dengan aparat. Demonstrasi ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan legislatif untuk lebih memperhatikan budaya lokal dan nilai kesederhanaan dalam penyelenggaraan acara resmi. Aparat kepolisian menegaskan akan terus memantau keamanan dan menyiapkan langkah-langkah pengaturan lalu lintas tambahan jika diperlukan.

More Stories
Makna Lagu “Kasih Aba-aba” oleh Naykilla, Tenxi, & Jemsii
Padi Reborn Siap Gelar Konser Tunggal “Dua Delapan”
One Zero Hadirkan Single Baru Berjudul “Kau Ada”